Berkat Bukanlah yang Utama | Renungan Firman Tuhan Tentang Berkat – Shalom saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Selamat sejahtera dan salam cinta kasih Kristus. Buat saudara semua dimanapun saudara berada damai dan sukacita oleh Roh Kudus melimpah senantiasa dalam hati serta kehidupan saudara semua.
Berkat Bukanlah yang Utama | Renungan Firman Tuhan
Saudara yang dikasihi Tuhan ayat kita pada saat ini terdapat di dalam kitab Ulangan pasal 8 ayat 12-14 tertulis demikian:
“dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya, dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak, jangan engkau tinggi hati, sehingga Engkau Melupakan Tuhan, Allahmu yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir dari rumah perbudakan. “
Saudara yang dikasih oleh Tuhan. Yang terpenting dari berkat bukanlah berkatnya, tetapi sang pemberi berkat. Kita seringkali terlalu terpesona dengan berkat-berkat dalam kehidupan kita. Kita terkagum-kagum dengan pencapaian prestasi kekayaan, keberhasilan, kemakmuran. Lalu kita melupakan sang pemberi dari semuanya itu.
Renungan Firman Tuhan: Selalu Bersyukur kepada Tuhan
Seringkali kita mengawali semuanya dengan melangkah bersama Tuhan dan ketika kita mencapai sesuatu yang menyilaukan mata jasmani kita. Kita berhenti berjalan bersamaNya. Kita meninggalkan Tuhan, kita tidak mau lagi melangkah denganNya, kita ingin berjalan sendirian dan merasa aman dengan pencapaian dan keadaan kita. Kita memutuskan hubungan kita dengan sang sumber berkat perhatian dan kasih kita kepada berkat bukan kepada Tuhan.
Di dalam ulangan 8 ayat 12-14 ini Tuhan berfirman agar umatnya Tidak melupakan Tuhan ketika keadaan mereka sudah baik secara materi sudah mengalami kecukupan dan bahkan kelimpahan hal-hal yang lahiriyah.
Tapi kita tahu bagaimana kisah selanjutnya dari umat Tuhan, bangsa Israel. Mereka lupa akan Tuhan. Bayangkanlah saja saudara, kalau kita berada diposisi Tuhan. Betapa sedih kita ketika dilupakan dan dicampakkan karena orang yang kita sayangi lebih perhatian kepada hal-hal materi daripada diri kita yang memberikan semuanya itu.
Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, Ayub merupakan salah satu contoh dari pribadi yang sungguh mengasihi Tuhan. Bukan karena berkat dia mengasihi Tuhan. Saat memiliki berkat yang berkelimpahan dan yang luar biasanya Ketika semua yang ia miliki habis lenyap Ia juga tetap ingat akan Tuhan.
Dalam kitab Ayub 1: Ayub berkata Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil terpujilah nama Tuhan.
saudara yang terkasih, Bisakah kita seperti Ayub yang tidak melupakan Tuhan ketika berkelimpahan dan juga ketika semuanya diambil? Ketika ada di rumah istana ataupun duduk diatas debu, Bisakah kita tetap mengucap syukur Kepada Tuhan ketika keadaan tidak sesuai yang kita harapkan?
Akankah kita bisa tetap mengasihi Tuhan dan tetap memandang dia yang adalah sang pemberi berkat dan bukan hanya berkat tapi juga sumber dari kehidupan kita? .
Lagu Pujian: Chord BerkatMu Lebih dari Cukup dari C – Kezia Azaria
Memang tidak gampang saudara. Ayub pun bergumul dengan keadaannya. Tapi ia dikuatkan oleh Tuhan.
Hai saudara kekasih Tuhan. Satu prinsip kebenaran yang perlu jadi pegangan dan sikap hati kita adalah demikian. Tuhan tidak masalah apa yang aku alami apa yang aku lalui dan tidak masalah engkau membawaku kemana. Asalkan engkau selalu bersamaku, menuntunku, dan aku ada dalam tanganMu .Aku akan selalu berbahagia dan bersyukur. Aku tetap akan selalu mengasihiMu karena Engkaulah segalanya bagiku. Engkaulah kehidupanku dan bagianku selama-lamanya.
Ketika Tuhan memberkatiku, aku tidak akan lupa dan tidak akan meninggalkanmu. Sebab Engkau yang terutama dan diatas segalanya. Ketika aku susah, aku pun akan tetap percaya kepadamu karena Engkau adalah Tuhanku.
Mari saudara dikasih Tuhan, jangan lupakan yang terpenting hidup ini. Bukan soal berkat dan bukan segala sesuatu yang ada didunia ini. Tetapi Tuhanlah yang terutama dan diatas segalanya dalam kehidupan kita.
Amien…