Kheil HaAvir – Siapa yang tidak tahu film Top Gun. Dalam dunia nyata bisa dibilang kemahiran para pilot top Gun bisa kita saksikan pada pilot-pilot Angkatan Udara Israel.
Dalam bahasa Ibrani Angkatan Udara Israel disebut Kheil HaAvir, sepertiga tentara Israel bergabung dalam angkatan udara yang berseragam coklat dan baret hijau.
Kheil HaAvir menjadi ujung tombak pertahanan Israel tampil sebagai strategi kunci dalam serangan.
Operasi Moked dalam perang Arab-Israel (1967) adalah kisah sukses Kheil HaAvir yang melumpuhkan lebih dari 400 pesawat musuh.
Butuh waktu tiga tahun belajar terbang agar bisa menjadi pilot pesawat Kheil HaAvir. Semua dimulai pada usia 18 tahun dengan masa dinas selama tujuh tahun.
Di masa modern ini mereka bertugas menjaga wilayah Israel dari penyusupan. Mulai dari Drone hingga pesawat asing seperti yang dikisahkan oleh Maj.G seorang pilot dan beberapa pilot lainnya:
Selain menjaga wilayah Israel, Mereka juga terlibat misi penyelamatan seperti operasi NTB membawa pasukan dari Israel ke Uganda untuk membebaskan sandera.
Operasi Opera menghancurkan reaktor nuklir di Irak dan di Suriah pada tahun 2007. Lalu membantu operasi Solomon membawa Yahudi Ethiopia pulang ke Israel hingga menghancurkan pusat komando organisasi pembebasan Palestina di Tunisia tahun 1985
Namun rekam jejak yang luar biasa dari Kheil HaAvir yang perlu kita ingat adalah sejumlah pilot TNI Angkatan Udara pernah dilatih oleh instruktur dari Israel.
Baca: Kasih Tuhan Yang Luar Biasa
Meski tidak ada hubungan diplomatik, Indonesia pernah membeli 28 pesawat Skyhook dan 11 helikopter dari Israel pada tahun 1980 dan 1982.
Indonesia memakai pesawat A-4 Skyhawk yang digunakan Israel dalam perang Yom Kippur 1973. Pesawat buatan Amerika ini baru dikirim ke Israel pada Desember 1967 setelah perang enam hari pada Juni 1967. Dikenal sebagai operasi Alfa para pilot Indonesia Setidaknya pernah merasakan menjadi Top Gun bersama Kheil HaAvir, Israel.
Sumber: Fakta Israel
0