Kumpulan renungan harian Kristen

Khotbah Natal Tentang Imanuel

Shalom saudara kekasih, Khotbah kali ini adalah tentang Kelahiran Yesus Kristus. Saya beri judul Dia Immanuel. Semoga khotbah ini membawa kita lebih dalam mengerti arti Natal yang sesungguhnya. Khotbah Natal tentang Imanuel

Khotbah Natal tentang Imanuel
Khotbah Natal tentang Imanuel

Khotbah Natal Dia Immanuel

Perayaan Natal jadi peristiwa yang dinanti-nantikan oleh umat Kristiani di penjuru dunia, tidak kecuali di kita sini Indonesia. Natal ialah perayaan imani Allah menjadi manusia. kita berusaha dan Allah masuk ke dunia ini jadi manusia untuk berjuang bersama kita. Dia tiba ke dunia untuk memberikan kemampuan untuk kita manusia bahwa perjuangan manusia di dunia tidaklah sia-sia. Berlainan dari umumnya, perayaan Natal tahun 2020 serta Tahun ini diadakan di tengah-tengah keadaan wabah Covid-19. Pasti, ada beberapa rekonsilasi yang perlu dilaksanakan sama sesuai ketetapan penangkalan Covid-19.

Kata Imanuel dengan bahasa Ibrani ialah “Tuhan beserta kita.” Yesus secara harfiah memang tidak dinamakan Imanuel, karena Yusuf memperoleh perintah khusus lewat mimpi untuk menyebut Ia Yesus (Matius 1:21), demikian pula dengan pesan malaikat Gabriel ke Maria (Lukas 1:31).

Walaupun begitu secara peranan, Yesus jadi penggenapan dari janji Tuhan dari nama Imanuel itu, karena lewat kelahiran-Nya, Ia bawa hadirat Tuhan atau kedatangan Tuhan itu ditengahnya manusia. Ia ialah Tuhan yang sejati, berinkarnasi ke tengahnya manusia dan jadi sama dengan manusia.

Rencana Kedatangan Tuhan sejak di Taman Eden  

Khotbah Natal tentang Imanuel – Rencana Tuhan datang di tengah-tengah umat-Nya telah ada semenjak di Taman Eden, di mana Tuhan berjalan-jalan dan terlibat perbincangan dengan Adam dan Hawa. Tetapi dosa pisahkan Allah dengan manusia.

Untuk itu Mesias datang ke dunia ini untuk membayar manusia dari semua dosa kita, hingga kita kembali mempunyai jalinan yang intim dengan Allah.

Janji kedatangan Tuhan dalam kehidupan kita itu sudah digenapi, Dia berbicara, “Karena di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:20).

Bahkan juga saat sebelum Dia naik ke Sorga, Yesus berbicara, “Dan ketahuilah, Saya menyertai kamu senantiasa sampai ke akhir jaman.” (Matius 28:20). Bukan hanya sampai di sana, Ia janjikan kedatangan Roh Kudus yang diam dalam hati kita (Yohanes 14:16).

Dari kejadian kelahiran Yesus Kristus, kita bisa menyaksikan bagaimana Allah Imanuel pimpin perjalanan hidup Yusuf serta Maria.

Yusuf ialah seorang pemuda yang memiliki hati yang ikhlas, mempunyai watak yang lebih bagus dan menyenangkan hatinya Tuhan.

Demikian pula Maria ialah seorang gadis yang lebih baik dan mempunyai kehidupan yang membahagiakan hati Tuhan. Yusuf serta Maria telah melakukan pertunangan dan seterusnya pasti masuk ke sebuah pernikahan.

Khotbah Natal tentang Imanuel

Khotbah Natal tentang Imanuel: Beberapa hari yang dilewati mereka pasti penuh gembira, karena Allah bersama mereka. Tetapi saat sebelum Yusuf menikah dengan Maria mereka alami sebuah ujian yang berat. Mendadak Maria memiliki kandungan saat sebelum mereka hidup sebagai suami istri karena itu Yusuf punya niat mencerainya secara diam-diam.

Yusuf itu pria sejati, menghargai wanita, menjaga harga diri serta martabat wanita. Dia mungkin bisa saja tinggalkan maria pada kondisi hamil. tetapi Yusuf sadar diri, rencana Tuhan bukan rencananya.

Dia tidak ingin Maria jatuhkan air mata, karena dia mengetahui air mata (WANITA IBU) itu doa. Dengan Tuhan lebih bagus dengar dan turut saja tidak boleh terlampau protes dengan Ia. Yusuf diam saja. Sekali-kali protes boleh, tetapi tidak boleh keenakan protes, karena ciptaan tidak pernah sama dengan Penciptanya.

Jika ada pasangan yang tidak serasi berdamai, Natal telah di muka mata. Maka dari itu natal bukanlah hanya sebagai perayaan yang lewat saja tanpa memiliki makna untuk kehidupan keluarga kita. Tak perlu kelihatan baik oleh seseorang karena apa yang kelihatan baik belum pasti betul-betul baik (ikhlas).

Cukup masih tetap jadi orang yang betul-betul ikhlas, jujur, dan iklas supaya beberapa orang yang memiliki mata hati saja yang dapat rasakan siapa yang baik. Jadilah pribadi-pribadi yang baik bukan beberapa orang yang berpura-pura baik.

Khotbah Natal tentang Imanuel: Ditengah-tengah wabah ini, ada beberapa rintangan yang kita temui. Tetapi janji Tuhan ini tak pernah berbeda, Tuhan dan kita, Imanuel. Sekalinya harus rayakan Natal dengan simpel dan ditengah-tengah kesedihan, tetapi kedatangan Tuhan dalam kehidupan kita ialah hal khusus yang pantas kita sukuri. Selamat hari Natal!

Leave A Reply

Your email address will not be published.