Shalom sahabat kekasih, senang berjumpa di blog iconaga.com. Seperti biasa kali ini admin ingin bagikan bahan renungan Firman Tuhan yang bisa kamu terapkan di tempat pelayanan Anda. Topi kita pada kali ini Firman Tuhan tentang Uang dalam nas Alkitab Matius 6:19-34. Dalam artikel ini kita akan melihat pandangan Alkitab tentang materi atau Uang.
Renungan Firman Tuhan Tentang Uang – Yesus Mengajarkan Tentang Kepemilikan Materi
Judul: Yesus Mengajarkan Tentang Kepemilikan Materi atau Uang
Matius 6:19-34
Bagi banyak orang, uang adalah tuhan mereka. Uang mengendalikan hidup mereka, menghabiskan semua energi, pikiran, dan waktu mereka. Uang adalah sumber utama kebahagiaan mereka, dan mereka tidak pernah puas dengan berapa banyak yang mereka miliki tetapi selalu menginginkan lebih.
Hal ini sering terjadi pada orang kaya dan miskin, dan Yesus berbicara kepada kedua kelompok di antara para pengikut-Nya selama khotbah-Nya di lereng gunung. Dia menjelaskan bagaimana Tuhan mengharapkan anak-anak-Nya untuk mengerti tentang uang dan hal-hal materi, membuatnya sangat jelas bahwa kita tidak dapat melayani Tuhan dan uang. Itu salah satu atau yang lain, tetapi tidak keduanya.
Renungan Firman Tuhan Tentang Kekuatan
Orang kaya sering mengungkapkan bahwa uang adalah tuhan mereka dengan menimbun kekayaan mereka, terus mengumpulkan lebih banyak dan lebih banyak untuk diri mereka sendiri, mengumpulkan lebih banyak daripada yang sebenarnya mereka butuhkan.
Namun, Yesus berkata bahwa kita tidak boleh menimbun harta di bumi. Adalah bodoh untuk melakukannya, karena segala sesuatu di bumi ini ditakdirkan untuk binasa pada akhirnya. Bahkan, sebagian besar perlahan-lahan binasa tepat di depan mata kita.
Bagi kita yang diselamatkan, menimbun kekayaan di bumi bahkan lebih bodoh, karena ada cara kita dapat mengubah kekayaan sementara kita menjadi kekayaan abadi. Yesus berkata bahwa kita harus mengumpulkan harta kita di surga.
Bagaimana kita bisa melakukannya?
Yesus pernah memberi tahu seorang pemuda yang sangat kaya bahwa jika dia menjual harta miliknya dan memberikan uangnya kepada orang miskin, dia akan memiliki harta di surga (lihat Matius 19:21). Kita bisa melakukan hal yang sama. Ketika kita memberi uang di bumi, itu seperti menyetor ke rekening bank kita di surga.
Orang kaya bukan satu-satunya orang yang sering menjadikan uang sebagai tuhan mereka. Orang-orang miskin sering kali menjadi sama termakannya dengan hal-hal materi. Akan tetapi, perhatian mereka bukanlah dengan menimbun semakin banyak kekayaan, tetapi dengan kebutuhan hidup yang sederhana. Mereka menjadi khawatir apakah mereka akan memiliki cukup makanan dan pakaian atau tidak. Sama seperti banyak orang kaya, fokus mereka adalah pada hal-hal materi.
Tuhan Adalah Sumber Kekuatan
Tetapi Tuhan mengharapkan anak-anak-Nya, bahkan mereka yang miskin, untuk fokus pada Dia dan kerajaan-Nya. Yesus berjanji bahwa jika kita mau hidup bagi Dia dan menjadikan kerajaan Allah sebagai perhatian utama kita, maka Allah akan menyediakan semua kebutuhan kita sehari-hari.
Dia peduli dengan kita, jadi kita tidak perlu khawatir. Lihatlah betapa baiknya Tuhan memelihara semua burung, memberi mereka makanan.
Konteks Matius 6:22-23
Hari ini kita membaca sesuatu yang sulit dimengerti, ketika Yesus berkata, “6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; 6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.” (Matius 6:22-23). Menurut Anda apa yang Yesus bicarakan? Petunjuk: Perhatikan konteks pernyataan tersebut.
Yesus sedang berbicara tentang dua jenis orang, yang diselamatkan dan yang belum diselamatkan. Orang yang tuhannya uang tidak diselamatkan, karena Yesus berkata tidak mungkin melayani Tuhan dan uang.
Mata yang membiarkan cahaya masuk ke dalam jiwa atau menutupnya juga menggambarkan orang yang diselamatkan dan yang belum diselamatkan.
Orang dengan “mata murni” adalah orang yang mencari kebenaran (sering dilambangkan dengan cahaya), dan ketika dia menemukannya, dia memasukkannya ke dalam jiwanya. Dia kemudian memiliki kebenaran Tuhan di dalam dirinya.
Seseorang dengan “mata jahat” adalah orang yang tidak menginginkan kebenaran Tuhan, dan ketika cahaya kebenaran Tuhan bersinar di wajahnya, dia menutup matanya karena dia tidak ingin itu masuk ke dalam dirinya. Banyak orang menutup mata mereka terhadap kebenaran Tuhan karena mereka pikir mereka sudah memiliki kebenaran, tetapi sebenarnya mereka hanya percaya kebohongan.
Akibatnya, mereka penuh dengan kegelapan bahkan ketika mereka berpikir bahwa mereka memiliki cahaya di dalam diri mereka. Kegelapan seperti itu adalah yang terburuk.
Q. Dapatkah kita menyimpulkan dengan tepat dari apa yang kita baca hari ini bahwa adalah salah jika kita bekerja keras untuk menghasilkan uang, atau menyimpan sebagian dari uang yang kita peroleh?
A.Tentu saja tidak. Kami tidak dapat memberikan uang apa pun kecuali kami memilikinya sendiri terlebih dahulu. Yesus memperingatkan kita bahwa uang tidak dapat menjadi prioritas utama kita dalam hidup jika kita ingin menjadi pengikut-Nya. Perhatian utama kita seharusnya adalah dengan kerajaan-Nya dan hidup bagi-Nya. Kita harus menjaga diri kita dari keserakahan, dan tidak perlu khawatir tentang kecukupan, tetapi sebaliknya, harus percaya pada pemeliharaan Bapa surgawi kita.
[…] Baca: Yesus Mengajarkan Tentang Uang […]